Selasa, 10 April 2012

Tips Photography Mobile

Tips Photography Mobile - Photography atau memotret menggunakan ponsel telah menjadi sebuah tren pada zaman modern ini. Kemanapun kita pergi, kita dapat dengan sangat mudah untuk mengabadikan setiap momen melalui kamera ponsel. Meskipun hanya menggunakan sebuah kamera ponsel tetapi ada sejumlah hal yang sangat penting yang perlu kita ketahui sehingga dapat menghasilkan photography berkualitas layaknya photografer profesional lainnya. Berikut ini kami jelaskan 10 tips untuk mobile photografi/ Tips Photography Mobile :

1. Exposure Control
Anda bisa membuat banyak perubahan pada photography dengan cara memaksa ponsel untuk memotret scene secara over/under-expose. Cara paling mudah melakukannya adalah dengan menggunakan built-in camera app dan tap pada screen di area paling gelap atau paling terang dan lihatlah perubahan apa yang bisa Anda lakukan dengan cara itu.

Cobalah membuat tiga photography: (1) normal, (2) tap pada area tergelap dari scene, (3) tap pada area paling terang dari scene. Bandingkan tiga photography yang Anda buat dengan metode berbeda itu.

2. Mainkan Flash - Tips Photography Mobile
Flash yang ada di ponsel dibuat untuk memberikan pencahayaan tepat saat Anda tekan tombol untuk memotret. Dengan cara kerja seperti itu pastinya tidak mudah untuk memprediksi akan seperti apa photography yang Anda hasilkan nanti.

Aplikasi iPhone seperti Camera+ memungkinkan Anda untuk tidak menggunakan flash terus-menerus saat memotret sehingga hasilnya akan sempurna setiap waktu.

Jika Anda suka tampilan dari toy camera klasik, Anda dapat dengan mudah memberikan sedikit warna ke dalam flash ponsel Anda. Ambil sejumlah Color Flash Filters dan tahan di depan flash kamera untuk mendapatkan tampilan denga kesan film.

Tips Photography Pemula

Tips Photography Pemula - Pertama kali memiliki Kamera DSLR kadang membuat kita bingung dari mana dan bagaimana harus memulai belajar menguasai kamera, pengaturan di kamera DSLR lebih komplek dibanding point and shoot camera sering kita gunakan.


Jadi untuk anda yang kebetulan menghadapi kondisi yang mirip seperti yang diterangkan, dan memiliki rasa ingin belajar tentang Photography maka inilah empat tips yang dapat kami share untuk membantu anda memulai mempelajari dunia Photography :


Photography - Baca Manual

Sebagian besar barang elektronik yang kita beli pasti disertai manual pemakaian dalam setiap kemasannya, begitu juga dengan kamera DSLR. Masalahnya, sebagian besar orang, termasuk saya , malas membaca manual yang biasanya tebal dan membosankan. Tapi percayalah kawan, dalam kasus ini, jangan ikuti kemalasanmu itu. Baca buku manual yang datang bersama kameramu itu karena itu akan mengajarkanmu bagaimana cara mengoperasikan kameru. Kenapa? Karena setiap kamera, bahkan dari produsen yang sama, memiliki cara mengoperasian yang berbeda – beda dan tanpa mengerti cara mengoperasikan kameramu maka kamu tidak akan bisa mengoptimalkan potensi kameramu.

Photography - Pahami basic Shutter Speed, Aperture dan ISO dan Gunakan Manual Mode

Apa kelebihan utama kamera DSLR dibanding kamera Point and Shoot? Jawabannya adalah kendali manual yang lebih luas. Tetapi kelebihan utama ini di sisi lain bisa menjadi percuma jika sang fotografernya tidak mau mengalokasikan waktu dan pikiran untuk belajar. Karena itulah pemahaman tentang Shutter Speed, Aperture dan ISO menjadi element yang sangat krusial. Saya sendiri sudah pernah membahas secara panjang lebar mengenai masing – masing element tersebut di dalam artikel sebelumnya.

Minggu, 08 April 2012

Sejarah Photography

Sejarah Photography - Sejarah Photography pertama kali diresmikan pada abad ke-19, lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan yang dilakukan oleh manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839-an yang dicanangkan sebagai tahun awal Photography, negara Perancis dinyatakan secara resmi bahwa Photography merupakan sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.


Sejarah Photography sebenarnya bermula jauh sebelum Masehi. Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, dinyatakan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti telah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian ruang tersebut akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.

Beberapa abad setelah itu, banyak orang yang menyadari serta mengagumi fenomena ini, beberapa diantaranya yaitu Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, dan kemudian berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar (Bachtiar: 10).

Kamis, 05 April 2012

Teknik Dasar Photography

Teknik Dasar Photography - Dasar-dasar Photography terdiri dari beberapa macam, teknik dasar ini nantinya akan menghasilkan gambar yang berbeda dan memiliki keunikan- keunikan tersendiri.

Teknik ini dibagi menjadi 2 bagian, berdasarkan kecepatan, yaitu High Speed (kecepatan tinggi) dan Slow Speed (kecepatan rendah). Di bawah ini penjabaran selengkapnya :

1. High Speed (Kecepatan Tinggi) -> speed 1/125 - 1/8000 

Freezing -> teknik Photography yang membekukan benda bergerak, misalnya memotret orang yang sedang melompat di udara, atau memotret pesawat yang sedang terbang. Kecepatan yang dipakai minimal adalah 1/125s dengan diafragma menyesuaikan keadaan cahaya di sekitar tempat memotret.

2. Slow Speed (Kecepatan Rendah) -> speed bulb-1/60

ada beberapa macam teknik di dalam penggunaan kecepatan rendah:

A. Show Action -> secara teknis, kecepatan dari teknik ini adalah dibawah 1/60s dan diafragma di angka besar (bukaan kecil). Gambar yang dihasilkan nantinya adalah semua benda yang bergerak akan terlihat blur, sedangkan benda yang diam tak bergerak akan tetap jelas seperti apa adanya.